Perkembangan teknologi elektronik daya dalam beberapa dekade terakhir telah membawa perubahan signifikan pada karakteristik sistem tenaga listrik modern. Penerapan perangkat berbasis semikonduktor seperti inverter, variable speed drive (VSD), uninterruptible power supply (UPS), catu daya switching (SMPS), dan sistem pengisian baterai (charger) telah meningkatkan efisiensi, fleksibilitas, serta kendali proses industri. Namun, di sisi lain, peralatan tersebut memiliki sifat non-linear, sehingga arus yang ditarik dari jaringan tidak lagi berbentuk sinusoidal murni. Akibatnya, terbentuklah komponen harmonik yang menumpang pada arus dan tegangan sistem.

Fenomena harmonik ini menjadi salah satu sumber utama penurunan kualitas daya (power quality degradation) pada sistem tenaga modern. Harmonik merupakan komponen frekuensi kelipatan dari frekuensi dasar (50/60 Hz) yang menyebabkan bentuk gelombang menjadi terdistorsi. Distorsi ini dapat menimbulkan berbagai dampak negatif, antara lain peningkatan rugi-rugi daya pada konduktor dan transformator, pemanasan berlebih pada motor, gangguan operasi proteksi, resonansi dengan bank kapasitor, serta menurunnya efisiensi sistem secara keseluruhan. Pada sistem dengan beban padat dan sensitif, gangguan harmonik juga dapat menyebabkan ketidakstabilan tegangan, kesalahan pengukuran, serta interferensi elektromagnetik pada peralatan komunikasi.

Untuk menganalisis dan mengendalikan harmonik secara efektif, diperlukan pemahaman mendalam mengenai sumber harmonik, jalur penyebarannya dalam sistem, serta interaksi antar elemen jaringan seperti transformator, saluran distribusi, dan bank kapasitor. Selain itu, teknik analisis modern seperti harmonic load flow, frequency-domain modeling, dan filter design optimization digunakan untuk mengidentifikasi serta memitigasi dampak harmonik secara sistematis.
Harmonic Inflow & Harmonic Outflow
Secara praktis, istilah inflow/outflow digunakan untuk menggambarkan arah aliran daya atau arus pada frekuensi harmonik tertentu melalui suatu titik jaringan (misalnya Point of Common Coupling — PCC, transformator, atau feeder):
- Harmonic inflow: Ketika sudut fasa tegangan-arus harmonic berada di antara -90° dan +90° (daya aktif harmonik bernilai positif), harmonik orde tersebut mengalir menuju beban (aliran masuk). Harmonnik ini biasanya terjadi karena harmonik yang dihasilkan oleh distribusi lebih besar daripada harmonik yang dihasilkan oleh beban.

- Harmonic outflow: Ketika sudut fasa tegangan-arus harmonic berada di antara +90° dan +180° atau antara -90° dan 180° (daya aktif harmonic negatif), harmonik orde tersebut mengalir dari beban (aliran keluar). Harmonik ini biasanya terjadi karena harmonik yang dihasilkan oleh beban lebih besar daripada harmonik yang dihasilkan oleh distribusi.

Perlu dicatat bahwa harmonik bukan “arus searah” yang selalu mengalir satu arah — mereka adalah komponen sinusoidal pada frekuensi tinggi yang memiliki arah fase tertentu; tetapi untuk tujuan rancangan dan kepatuhan, perilaku aliran harmonik sering dianalisis seperti aliran energi pada frekuensi-harmonik individual.
Mekanisme Sumber & Arah Harmonic
Sumber utama harmonik pada jaringan modern adalah peralatan elektronik daya: rectifier, inverter, catu daya switching, VSD (variable speed drive), UPS, charger baterai, dan beban switching lainnya. Ketika peralatan ini bekerja, bentuk arusnya menjadi non-sinus sehingga “menyuntikkan” komponen harmonik ke jaringan. Besarnya harmonik yang mengalir ke atau dari suatu titik dipengaruhi oleh:
- impedansi jaringan pada frekuensi harmonik tersebut (semakin rendah impedansi jalur ke sumber lain → lebih mudah harmonik mengalir),
- rasio arus beban terhadap arus hubung singkat (ISC/IL) yang digunakan standar IEEE 519 untuk menentukan batas arus harmonik yang diperbolehkan, dan
- lokasi relatif sumber harmonik terhadap elemen pasif (transformator, kapasitor) yang dapat memperkuat atau meredam spektrum harmonik tertentu.
Dampak Harmonic Inflow & Outflow
Dampak harmonik, baik yang masuk maupun keluar, meliputi: peningkatan rugi-rugi pada transformator dan konduktor, pemanasan berlebih pada motor, gangguan pada proteksi, pemicu resonansi (dengan bank kapasitor) yang dapat memperbesar tegangan/arus harmonik tertentu, serta gangguan pada peralatan sensitif (pengukuran, telekomunikasi). Selain itu harmonik dapat meningkatkan kehilangan energi dan menurunkan efisiensi sistem. Studi empiris dan paper teknis menunjukkan bahwa konsentrasi harmonik pada bus tertentu (mis. bus jauh dari sumber pembangkit) seringkali lebih tinggi dan perlu analisis khusus harmonic power flow.
Pengukuran & Analisa Arah Harmonic
Analisis aliran harmonik biasanya dilakukan menggunakan harmonic load flow atau frequency-coupling-matrix yang menguraikan kontribusi harmonik setiap sumber ke setiap node. Pengukuran lapangan memakai alat power quality analyzer yang memenuhi IEC 61000-4-7 (dipakai juga didalam praktik IEEE 519) sehingga statistik THD dan parameter harmonik dapat dilaporkan untuk kepatuhan. Penting untuk mengukur selama interval waktu yang tepat (mis. 10 menit atau periode beban puncak) sesuai persyaratan standar.
Mitigasi Pengendalian Harmonic
Upaya mitigasi dapat diarahkan ke sumber (mengurangi outflow) dan/atau jaringan (menghalangi inflow):
- Filter aktif (Active Power Filter — APF) dan filter pasif — meredam harmonic yang dihasilkan beban; APF dapat menyesuaikan terhadap beban variabel.
- Desain sistem dan penempatan bank kapasitor—hindari kondisi resonansi dengan harmonik tertentu; optimasi penempatan dan ukuran untuk menurunkan penguatan harmonik.
- Pemilihan peralatan dengan emisi harmonik rendah (VSD 12-pulse/18-pulse atau converter dengan PFC) untuk mengurangi outflow pada tingkat sumber.
- Pengukuran dan audit kualitas daya berkala bersama penerapan kebijakan batas emisi harmonik sesuai IEEE 519 di titik PCC guna membatasi pencemaran ke jaringan umum.
Konsep harmonic inflow dan harmonic outflow membantu insinyur memahami bagaimana harmonik bergerak dalam jaringan dan merencanakan tindakan mitigasi yang tepat. Menangani harmonik memerlukan pendekatan multi-disiplin: pemahaman teori harmonik, pengukuran lapangan yang benar, kepatuhan terhadap standar (IEEE 519 / IEC), dan penerapan solusi teknis seperti filter aktif/pasif serta desain jaringan yang cermat. Dengan meningkatnya penetrasi peralatan elektronik daya, pengelolaan arah dan magnitudo aliran harmonik menjadi bagian esensial dari manajemen kualitas daya modern.
Pastikan sistem tenaga listrik di fasilitas Anda tetap efisien, stabil, dan bebas gangguan harmonik yang bisa merugikan operasional. Dengan melakukan analisis dan pengukuran kualitas daya secara berkala, Anda dapat mencegah kerusakan peralatan serta menjaga keandalan sistem distribusi listrik.
Butuh konsultasi lebih lanjut atau ingin melakukan pengukuran kualitas daya di lokasi Anda? Hubungi kami langsung melalui tombol WhatsApp di pojok kanan bawah sekarang juga!
Author: Muhamad Nurhuda Din Nulloh
References
- Grady, M., Understanding Power System Harmonics, Baylor University (technical overview).
- IEEE Std 519™-2014, Recommended Practice and Requirements for Harmonic Control in Electric Power Systems, IEEE Standards.
- Hu, Z., Harmonic Sources Modeling and Characterization in Modern Power Systems, (review), ScienceDirect.
- Michalec, Ł., Impact of Harmonic Currents of Nonlinear Loads on Power Quality, Energies (MDPI), 2021.
- Arbiter Systems, Direction of Harmonics and Flicker

