Apa Itu EV (Electric Vehicle)?
EV (Electric Vehicle) atau kendaraan listrik adalah kendaraan yang digerakkan sepenuhnya atau sebagian menggunakan motor listrik, dan memperoleh tenaganya dari baterai listrik (biasanya lithium-ion), bukan bahan bakar fosil seperti bensin atau solar.
Komponen Utama EV:
- Battery Pack – sumber energi utama kendaraan.
- Inverter – mengubah arus DC dari baterai menjadi AC untuk motor.
- Electric Motor – menggerakkan roda kendaraan.
- High Voltage Wiring – sistem kabel tegangan tinggi yang menghubungkan baterai ke komponen lain.
- On-board Charger (OBC) – pengisi daya internal.
- Controller / BMS (Battery Management System) – mengatur kinerja dan keamanan baterai.
Kendaraan listrik beroperasi dengan tegangan tinggi, biasanya antara 400–800 VDC, bahkan bisa lebih, tergantung pabrikan dan modelnya.
Kenapa Partial Discharge Penting Diuji pada EV?
Partial discharge (PD) adalah pelepasan muatan listrik lokal yang terjadi dalam sistem isolasi, PD bisa menjadi tanda awal kegagalan isolasi, dan jika tidak terdeteksi, dapat menyebabkan:
- Overheating
- Kegagalan sistem inverter atau motor
- Korsleting internal
- Kebakaran atau ledakan pada baterai
- Penurunan performa kendaraan
- Bahaya keselamatan pengguna
Mengapa Manufaktur EV Harus Menguji Partial Discharge?

1. Menjamin Keandalan Sistem Isolasi
Kabel HV, motor, inverter, dan baterai harus memiliki sistem isolasi yang sangat baik untuk mencegah bocornya arus listrik. PD (Partial Discharge) adalah salah satu faktor yang dapat membuat isolasi mengalami degradasi.
2. Menghindari Produk Gagal Saat Digunakan Konsumen
PD (Partial Discharge) biasanya tidak terlihat, tapi bisa merusak isolasi secara perlahan hingga terjadi breakdown total. Deteksi sejak dini pada proses manufaktur mencegah agar tidak terjadi breakdown pada sistem kelistrikan, yang mengakibatkan kerusakan danmembahayakan keselamatan pengendara.
3. Memenuhi Standar Industri
Banyak standar global yang mewajibkan pengujian PD untuk sistem kelistrikan HV, misalnya:
- IEC 60270 (pengujian PD)
- ISO 6469-3 (safety kendaraan listrik)
- UL 2580 (keselamatan baterai EV)
4. Jaminan Kualitas Produk
Deteksi PD (Partial Discharge) digunakan dalam proses quality control untuk menyaring unit yang berpotensi cacat sebelum masuk ke pasar.
5. Meningkatkan Umur Pakai Kendaraan
PD (Partial Discharge) adalah indikator awal degradasi material isolasi. Dengan mengetahui dan mengatasi lebih awal, pabrikan bisa memastikan sistem kelistrikan bertahan selama umur yang sudah ditentukan.
Pengukuran partial discharge menggunakan alat Partial Discharge Detector Hioki ST4200

Partial Discharge Detector Hioki ST4200 adalah partial discharge tester yang dirancang untuk mengidentifikasi PD (Partial Discharge) secara presisi tinggi pada isolasi sistem listrik HV, cocok untuk aplikasi automotive & EV manufacturing.
Fitur Unggulan:
- Deteksi PD (Partial Discharge) pada level mikro (picoCoulombs)
- Kompatibel dengan sistem pengujian otomatis
- Mendukung pengukuran partial discharge pada motor dan isolasi kabel
- Output data untuk dokumentasi kualitas
Mengapa pengujian partial discharge sangat penting untuk motor EV Anda?
Motor EV menghadapi tantangan unik karena peralihan semikonduktor daya tegangan tinggi seperti SiC dan GaN. Hal ini menyebabkan kebisingan lonjakan inverter yang parah, memberikan tekanan besar pada insulasi motor. Tes tradisional seperti ketahanan isolasi dan tes hipot bisa saja melewatkan pengecekan yang lebih kecil.

Fitur Utama Partial Discharge Detector Hioki ST4200
1. Deteksi Partial Discharge Dual-Mode
- Mendukung AC PD test (uji tegangan AC 50/60 Hz) dan Surge PD test (uji lonjakan impuls tegangan tinggi), sesuai standar IEC 60270, IEC 60034‑27‑1, IEC 61934, dan IEC 60034‑27‑5
- Dengan dua mode ini, ST4200 mampu mengidentifikasi cacat isolasi tersembunyi seperti turn‑to‑turn (lapisan ke lapisan), phase‑to‑phase, dan phase‑to‑core pada stator motor.
2. Resistansi Terhadap Noise
- Menggunakan high-frequency current transformer (CT) untuk mendeteksi PD dengan sedikit gangguan noise dari lingkungan produksi yang bising; jauh lebih andal dibanding metode antena microwave.
3. Integrasi Sistem dengan SW2001 High Voltage Multiplexer
- Partial Discharge Detector Hioki ST4200 dapat digabung dengan SW2001, sebuah multiplexer tegangan tinggi yang mempermudah pengujian simultan untuk berbagai titik stator, mengurangi kompleksitas instalasi, kabel, dan potensi EMI atau ground loop.
4. Pendeteksian Cacat Isolasi Tersembunyi
- Dengan pengujian PD tambahan pada proses produksi, ST4200 memungkinkan deteksi cacat mikro yang tidak tertangkap oleh uji hipot atau resistansi isolasi standar, sehingga bisa mencegah kegagalan isolasi selama masa pemakaian .
Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut atau ingin mengetahui lebih dalam mengenai pengukuran partial discharge mengguanakan Partial Discharge Detector Hioki ST4200, Radius Electric sebagai distributor resmi Hioki siap membantu Anda. Hubungi kami sekarang melalui tombol WhatsApp di pojok kanan bawah dan dapatkan solusi terbaik untuk kebutuhan pengujian baterai Anda!
Author: Raka Abi Affan Arifin