Masih Bingung Menentukan Frekuensi Radio? Simak Cara Berikut Ini !!!

frekuensi VHF atau UHF

Pernah bingung menentukan apakah harus menggunakan frekuensi VHF atau UHF ? Tenang, Anda tidak sendirian! Banyak orang yang mengira semua frekuensi sama saja, padahal setiap jenis frekuensi punya fungsi dan keunggulan tersendiri.

Nah, sebelum Anda memutuskan, yuk simak penjelasan berikut agar tahu cara memilih frekuensi yang paling tepat sesuai lokasi dan kebutuhan komunikasi Anda.

1. Mengetahui Macam-macam Frekuensi

Di dunia telekomunikasi terdapat berbagai istilah dan klasifikasi frekuensi, mulai dari gelombang rendah hingga sangat tinggi. Namun, pada artikel kali ini kami akan berfokus pada dua jenis frekuensi yang paling sering digunakan dalam sistem komunikasi radio, yaitu UHF (Ultra High Frequency) dan VHF (Very High Frequency). Kedua frekuensi ini memiliki karakteristik dan keunggulan masing-masing yang menentukan kualitas jangkauan dan keandalan komunikasi di berbagai kondisi lingkungan.

Dalam sistem komunikasi radio, dua jenis pita frekuensi yang paling banyak digunakan adalah VHF (Very High Frequency) dan UHF (Ultra High Frequency). Keduanya berfungsi sebagai media transmisi utama untuk sistem komunikasi dua arah (two-way radio), siaran, hingga jaringan nirkabel modern. Perbedaan utama antara keduanya terletak pada rentang frekuensi kerja, panjang gelombang, jangkauan propagasi, serta kemampuan penetrasi terhadap penghalang fisik.

A. VHF (Very High Frequency)

Rentang frekuensi gelombang VHF adalah 30 MHz – 300 MHz, frekuensi VHF memiliki gelombang yang relatif panjang sehingga lebih mampu menjangkau jarak jauh dan lebih stabil di area terbuka seperti daratan luas, laut, dan udara. Gelombang VHF dapat memantul di permukaan bumi dan lapisan ionosfer dalam kondisi tertentu, membuatnya cocok untuk komunikasi jarak menengah hingga jauh dengan daya pancar rendah.

Namun, karena panjang gelombangnya lebih besar, sinyal VHF kurang efektif menembus penghalang seperti gedung atau struktur logam, sehingga tidak ideal untuk lingkungan padat seperti perkotaan atau area industri berat.

B. UHF (Ultra High Frequency)

Rentang frekuensi gelombangUHFadalah 300 MHz – 3 GHz, frekuensi UHF memiliki gelombang yang lebih pendek, sehingga lebih mudah menembus dinding, pepohonan, dan penghalang lain. Hal ini membuat UHF sangat cocok untuk komunikasi di area padat bangunan atau lingkungan indoor.

Kelemahan utama UHF adalah jarak jangkaunya yang lebih pendek dibanding VHF, karena gelombang pendek lebih cepat mengalami redaman atmosfer dan kehilangan energi. Namun, UHF dapat mencapai performa optimal bila menggunakan repeater atau antenna system yang tepat.

2. Tentukan Wilayah Penggunaan Device

Misalnya, pada area terbuka dan luas seperti pelabuhan, tambang, atau perkebunan, frekuensi VHF umumnya lebih sesuai karena mampu menjangkau jarak yang lebih jauh dengan redaman sinyal minimal. Sebaliknya, pada lingkungan padat bangunan seperti kawasan industri, gedung perkantoran, atau area perkotaan, frekuensi UHF lebih efektif karena memiliki kemampuan penetrasi sinyal yang lebih baik terhadap penghalang fisik.

Hasil analisis wilayah ini nantinya menjadi dasar dalam menentukan penempatan antena, penggunaan repeater, serta estimasi jangkauan efektif dari sistem komunikasi yang akan dipasang. Dengan demikian, proses perencanaan jaringan radio tidak hanya bergantung pada pilihan frekuensi, tetapi juga pada kondisi nyata lapangan tempat sistem tersebut beroperasi.

Misalnya, pada area terbuka dan luas seperti pelabuhan, tambang, atau perkebunan, frekuensi VHF umumnya lebih sesuai karena mampu menjangkau jarak yang lebih jauh dengan redaman sinyal minimal. Sebaliknya, pada lingkungan padat bangunan seperti kawasan industri, gedung perkantoran, atau area perkotaan, frekuensi UHF lebih efektif karena memiliki kemampuan penetrasi sinyal yang lebih baik terhadap penghalang fisik.

Hasil analisis wilayah ini nantinya menjadi dasar dalam menentukan penempatan antena, penggunaan repeater, serta estimasi jangkauan efektif dari sistem komunikasi yang akan dipasang. Dengan demikian, proses perencanaan jaringan radio tidak hanya bergantung pada pilihan frekuensi, tetapi juga pada kondisi nyata lapangan tempat sistem tersebut beroperasi.

3. Pengecekan SWR Frekuensi

Selain analisis wilayah, pemeriksaan SWR (Standing Wave Ratio) juga menjadi langkah penting dalam proses instalasi radio komunikasi. Pengukuran SWR dilakukan untuk memastikan bahwa frekuensi kerja antena sesuai dengan frekuensi operasi radio. Nilai SWR yang ideal menunjukkan bahwa daya pancar dari pemancar tersalurkan dengan efisien ke antena tanpa banyak pantulan (refleksi) kembali ke perangkat.

Dengan melakukan pengecekan SWR secara berkala, kita dapat mengetahui apakah sistem antena sudah terpasang dengan benar dan bekerja pada frekuensi yang paling presisi. Jika nilai SWR terlalu tinggi, hal ini bisa menandakan adanya ketidaksesuaian panjang kabel, kerusakan konektor, atau antena yang tidak sesuai dengan rentang frekuensi yang digunakan. Koreksi terhadap hal ini akan sangat membantu menjaga kestabilan sinyal dan mencegah kerusakan pada peralatan radio.

Kesimpulan

Pemilihan antara frekuensi VHF (Very High Frequency) dan UHF (Ultra High Frequency) merupakan langkah penting dalam merancang sistem komunikasi radio yang efektif.
Masing-masing memiliki karakteristik berbeda — VHF unggul dalam jangkauan luas di area terbuka, sedangkan UHF lebih andal pada lingkungan padat bangunan dengan banyak penghalang.

Namun, keberhasilan sistem komunikasi tidak hanya ditentukan oleh pemilihan frekuensi saja. Diperlukan juga analisis wilayah atau survei lapangan untuk memahami kondisi geografis, kontur, dan potensi gangguan sinyal. Hasil analisis ini menjadi dasar dalam menentukan lokasi antena, kebutuhan repeater, serta estimasi jangkauan efektif sistem.

Selain itu, pemeriksaan SWR (Standing Wave Ratio) perlu dilakukan untuk memastikan antena bekerja pada frekuensi yang sesuai dan efisien. Nilai SWR yang baik menunjukkan bahwa daya pancar tersalurkan optimal tanpa banyak pantulan, sehingga komunikasi berlangsung stabil dan aman bagi perangkat radio.

Dengan memahami karakteristik frekuensi, melakukan survei wilayah secara akurat, serta memastikan nilai SWR dalam kondisi ideal, kita dapat membangun sistem radio komunikasi yang handal, efisien, dan sesuai kebutuhan operasional di lapangan.

Hubungi Kami

Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut atau ingin mengetahui lebih dalam terkait alat komunikasi radio, dapat hubungi kami sekarang melalui tombol WhatsApp di pojok kanan bawah untuk konsultasi lebih lanjut, karena PT Radius Allkindo Electric sebagai distributor resmi motorola yang dapat memberikan solusi terbaik untuk kebutuhan anda.

Author: Raka Abi Affan Arifin