Prinsip Pengukuran dan Referensi Nilai Ketahanan (Grounding/Earth Tester)

prinsip-grounding-earth-tester

Hambatan antara elektroda pentanahan atau grounding dan tanah umumnya dikenal sebagai tahanan tanah. Lebih tepatnya, resistansi ground adalah total resistansi konduktor pentanahan, resistansi kontak konduktor pentanahan dan arde, dan resistansi tanah. Resistensi tanah berbeda dari resistor biasa karena memiliki karakteristik khusus berikut:

• Tindakan polarisasi
Karena tanh berperilaku seperti elektrolit, ia menunjukkan aksi polarisasi sehingga arus DC menghasilkan gaya gerak listrik di arah yang berlawanan, membuat pengukuran akurat menjadi mustahil. Akibatnya, tahanan tanah umumnya diukur menggunakan gelombang persegi atau gelombang sinus pada frekuensi beberapa puluh hertz hingga 1 kHz.

• Pengaturan pengukuran khusus
Ground resistansi adalah resistansi antara elektroda pentanahan dan tanah. Itu tidak dapat diukur tanpa memasukkan elektroda ke dalam tanah. Karena tanah memiliki resistivitas yang relatif rendah, penurunan tegangan terjadi di dekat elektroda tempat arus digunakan untuk membuat pengukuran mengalir. Akibatnya, untuk mengukur secara akurat nilai resistansi dari masing-masing elektroda pentanahan (elektroda E, elektroda S [P], dan elektroda H [C]), Anda harus bergerak sejauh 10 m.

• Adanya gangguan
Pengukuran resistensi tanah tergantung pada gangguan seperti potensial tanah dan efek dari elektroda pentanahan tambahan. Potensi arde yang disebabkan oleh kebocoran arus dari perangkat yang terhubung ke elektroda pentanahan ditempatkan pada sinyal yang dideteksi oleh penguji tahanan tanah, yang memengaruhi nilai yang diukur. Selain itu, jika elektroda pentanahan tambahan memiliki tahanan tanah yang tinggi, arus pengukuran akan berkurang, membuat pengukuran lebih rentan terhadap efek kebisingan seperti potensial tanah.

FT6031 dirancang agar tahan terhadap efek eksternal ini, memungkinkan pengukuran yang akurat bahkan dalam kondisi yang buruk.

Prinsip Pengukuran Ground Resistance Tester

Tegangan catu daya AC diterapkan antara elektroda H (C) dan E, dan arus AC I yang mengalir sebagai hasilnya diukur dengan ammeter. Selain itu, tegangan V yang terjadi antara elektroda S (P) dan E ketika arus I mengalir diukur menggunakan voltmeter AC.

Kemudian resistansi tanah RX dari elektroda E dihitung dari arus yang diukur I dan tegangan V. Tidak mungkin untuk secara akurat mengukur tegangan antara elektroda H (C) dan E, atau tegangan antara H (C) dan S (P) elektroda.

Jenis Instalasi Pentanahan dan Nilai Resistensi Referensi Pentanahan

Standar Teknis Instalasi Listrik menguraikan jenis-jenis instalasi pentanahan berikut dan nilai-nilai tahanan tanah * 1:

Instalasi pentanahan Nilai tahanan tanah
Kelas A (sebelumnya Kelas 1) 10 Ω atau kurang
Kelas B (sebelumnya Kelas 2) Nilai yang dihitung * 2
Kelas C (sebelumnya Kelas 3) 10 Ω atau kurang * 3
Kelas D (sebelumnya kelas 3) 100 Ω atau kurang * 3

* 1 Nilai dari standar Jepang tercantum.

Harap perhatikan bahwa nilai-nilai ini berbeda di setiap negara.

* 2 Nilai Ohm setara dengan hasil membagi arus gangguan-tanah dalam ampere dari satu kawat di sirkuit pada sisi tegangan-tinggi atau tegangan-tinggi-khusus dari transformator sebesar 150 (atau, jika tegangan rangkaian tegangan rendah itu untuk ground melebihi 150 V karena kombinasi rangkaian pada sisi tegangan rendah dari transformator dengan [a] sirkuit pada sisi tegangan tinggi dari transformator atau [b] sirkuit pada sisi tegangan tinggi khusus dengan tegangan servis 35.000 V atau kurang, baik [1] 300, jika dilengkapi dengan perangkat yang secara otomatis akan mematikan sirkuit tegangan tinggi atau sirkuit tegangan tinggi khusus dengan tegangan servis 35.000 V atau kurang lebih dari 1 tetapi kurang dari 2 detik, atau [2] 600, jika dilengkapi dengan perangkat yang secara otomatis akan mematikan sirkuit tegangan tinggi atau sirkuit tegangan tinggi khusus dengan tegangan servis 35.000 V dalam waktu kurang dari 1 detik)

* 3 Jika dilengkapi dengan perangkat yang secara otomatis akan mematikan sirkuit bertegangan rendah yang dimaksud dalam waktu 0,5 detik jika terjadi gangguan arde, 500 Ω

2 thoughts on “Prinsip Pengukuran dan Referensi Nilai Ketahanan (Grounding/Earth Tester)

  1. Pingback: 5 item alat pendukung penangkal petir yang umum digunakan

  2. JUANCER SIMANGUNSONG says:

    brapa tegangan yang keluar dari elektroda P dan arus yang keluar dari elektroda C serta E 9 earth ).
    bagaimana rumusnya sehingga didapat nilai pentanahan ?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Mulai Ngobrol
Halo, Selamat Datang Di PT. Radius Allkindo Electric
Jika ada yang ingin ditanyakan tentang produk dan layanan kami, jangan sungkan untuk bertanya :D