Pada akifitas sehari-hari, penggunaan listrik sudah menjadi salah satu kebutuhan pokok setiap manusia. Energi listrik dimanfaatkan untuk menggerakkan berbagai perangkat elektronik yang berfungsi mempermudah pekerjaan manusia. Kebutuhan energi listrik untuk masyarakat di seluruh Indonesia akan terus meningkat, sehingga diperlukan suplai tenaga listrik yang mencukupi.

PLN merupakan perusahaan Badan Usaha Milik Negara yang mengendalikan semua aspek kelistrikan yang ada di Indonesia. Berbagai masalah bisa saja muncul, tidak terkecuali dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan listrik. Salah satu masalah yang timbul adalah kebocoran lisrik pada konsumen. Kebocoran listrik tersebut dapat diketahui ketika bargainser atau yang sering dikenal dengan meteran listrik, terus mendeteksi adanya listrik yang mengalir meskipun tidak ada penggunaan alat elektronik. Hal itu disebabkan oleh kebocoran listrik yang pada dasarnya tanpa kita kehendaki dan tanpa kita ketahui (Rakasiwi et al., 2022).

Kebocoran listrik terjadi akibat adanya kesalahan atau kerusakan pada suatu jaringan listrik yang mengakibatkan listrik mengalir ke tempat yang tidak semestinya melalui celah kerusakan tersebut. Adanya kebocoran listrik ini dapat menyebabkan beberapa kerugian, diantaranya yaitu melonjaknya tagihan listrik bulanan atau penggunaan pulsa listrik yang terbilang boros, meski tidak menggunakan banyak perangkat elektronik dalam jangka waktu yang lama, selanjutnya kebocoran listrik dapat memicu terjadinya korsleting yang menyebabkan bargainser atau meteran listrik mendeteksi adanya kelebihan daya pada lingkungan tersebut dan kemudian memutus aliran listrik atau yang sering kita sebut dengan listrik anjlok, kemudian kerugian yang lebih serius yaitu kebocoran listrik bisa menimbulkan percikan api akibat korsleting listrik yang dapat menyebabkan terjadinya kebakaran (Eko Widodo et al., 2020).
Lalu bagaimana cara melakukan pengecekan atau mendeteksi adanya kebocoran arus listrik? Simak langkah-langkah berikut :
1. Cek Instalasi Listrik
Kerusakan pada kabel ataupun stopkontak dapat menimbulkan kebocoran arus. Berikut beberapa langkah yang dapat dicoba:
- Cek kondisi kabel: Pastikan tidak ada kabel yang mengelupas ataupun retak. Kabel yang telah tua ataupun rusak kerap kali jadi sumber kebocoran arus.
- Cek sambungan listrik: Cek stopkontak serta sakelar buat memastikan tidak ada bagian yang terbakar ataupun longgar. Sambungan yang kurang baik bisa jadi pemicu kebocoran arus.
2. Pengecekan Kondisi Peralatan Listrik
Terkadang kebocoran arus dapat disebabkan oleh peralatan listrik yang rusak atau tidak berfungsi dengan baik. Beberapa peralatan, seperti kulkas, AC, atau pemanas air, dapat menyebabkan kebocoran jika kabelnya rusak atau terhubung dengan buruk.
Langkah Pengecekan:
- Cabut semua peralatan listrik yang ada di instalasi.
- Periksa apakah arus bocor masih terdeteksi. Jika kebocoran berhenti, maka salah satu peralatan mungkin menjadi penyebabnya.
- Sambungkan peralatan satu per satu dan periksa apakah kebocoran terjadi ketika perangkat tersebut terhubung.
3. Pengcekan Kebocoran Arus Listrik Menggunakan Clamp Meter
Clamp meter dapat digunakan untuk mendeteksi kebocoran arus listrik pada instalasi tanpa memutuskan kabel. Berikut langkah-langkahnya:
Langkah 1: Matikan semua peralatan yang tidak perlu dalam instalasi listrik untuk memastikan bahwa hanya arus yang “leak” yang terdeteksi.
Langkah 2: Tempatkan clamp meter pada kabel fase (biasanya kabel berwarna cokelat atau hitam) untuk mengukur arus listrik yang mengalir. Pastikan Anda hanya mengukur kabel fase, bukan kabel netral.
Langkah 3: Jika nilai yang ditampilkan pada clamp meter menunjukkan adanya arus meskipun tidak ada perangkat yang aktif, maka dapat dipastikan adanya kebocoran arus.
Catatan : Clamp meter dapat mendeteksi arus kebocoran yang kecil (miliampere), seperti kebocoran yang disebabkan oleh isolasi kabel listrik yang rusak (Candra, 2024). Jika pada clamp meter menunjukan angka 0 maka tidak ada kebocoran pada arus listrik, namun jika pada clamp meter menunjukan angka lebih dari 0, maka angka tersebut merupakan nilai dari bocornya arus listrik.
Pada langkah ini anda bisa menggunakan Clamp Meter HIOKI dengan tipe CM4001

Dimana alat ini merupakan alat ukur terbaik di kelasnya yang dapat mengukur kebocoran arus hingga beban. Akurasi pada alat ini sangat terjamin, dari 0,60 mA hingga 600,0 A. Untuk detail spesifikasi dapat mengunjungi website berikut :
Spesifikasi Hioki CM4001
Kesimpulan
Kebocoran arus listrik merupakan kondisi di mana arus listrik mengalir secara tidak terkontrol, biasanya melalui isolasi kabel yang rusak atau peralatan yang bermasalah, dan dapat berbahaya jika tidak ditangani dengan tepat. Kebocoran arus listrik dapat menimbulkan risiko kebakaran atau sengatan listrik, sehingga penting untuk secara rutin memeriksa instalasi listrik dengan alat yang tepat. Penggunaan alat proteksi dan pemeriksaan visual secara berkala adalah langkah preventif yang efektif untuk mencegah potensi bahaya akibat kebocoran arus listrik.
Hubungi Kami
Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut atau ingin mengetahui lebih dalam mengenai clamp meter CM4001, Radius Electric sebagai distributor resmi Hioki siap membantu Anda.
Hubungi kami sekarang melalui tombol WhatsApp di pojok kanan bawah untuk konsultasi lebih lanjut dan temukan solusi terbaik untuk kebutuhan kelistrikan Anda. Jangan tunggu hingga masalah muncul, segera lindungi instalasi listrik Anda!
Author: Raka Abi Affan Arifin
Daftar Pustaka
Eko Widodo, A., Setyawan Hidayat, A., & Fatma Wati, F. (2020). Detektor Kebocoran Listrik Rumah Berbasis Arduino. Jurnal Sains Dan Manajemen, 8(2).
Rakasiwi, Z. M., Yoel Tadeus, D., Mangkusasmito, F., & Putranto, A. B. (2022). IDENTIFIKASI DAN PROTEKSI KEBOCORAN ARUS LISTRIK PADA RUMAH TANGGA (Vol. 25, Issue 3).
Candra, A. (2024, Oktober 13). Cara Cek Kebocoran Arus Listrik Rumah: Berikut Panduan Lengkapnya. Retrieved Januari 07, 2025, from voi.id: https://voi.id/lifestyle/422862/cara-cek-kebocoran-arus-listrik-rumah